'/> Sistem Evaluasi Sbmptn 2018

Info Populer 2022

Sistem Evaluasi Sbmptn 2018

Sistem Evaluasi Sbmptn 2018
Sistem Evaluasi Sbmptn 2018
Berikut ini kutipan dari laman resmi SBMPTN perihal Sistem Pepenilaianan SBMPTN 2018. Posting ini dimaksud untuk sekedar mengingatkan para akseptor SBMPTN 2018 bahwa Sistem Pepenilaianan SBMPTN 2018 berbeda dengan sistem pepenilaianan pada SBMPTN tahun sebelumnya. Sebagaimana diketahui pada SBMPTN Tahun 2018 berlaku ketentuan setiap tpendapatan yang benar mendapat skor 1, dan untuk setiap tpendapatan yang salah atau tidak ditpendapat/kosong mendapat skor 0 (nol).


Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri 2018 memberikan klarifikasi resmi perihal sistem pepenilaianan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2018 (SBMPTN 2018).

Metode pepenilaianan ujian tertulis SBMPTN di tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya dilakukan dengan memakai skor total dari tpendapatan akseptor tes terhadap soal-soal tes yang dimemberikankan. Peserta yang mentpendapat dengan benar akan mendapat skor 4, tpendapatan salah mendapat skor negatif (- 1) dan tidak mentpendapat akan mendapat skor nol. Teori yang mendasari mekanisme penyujungan ini yakni Teori Tes Klasik. Pada tahun 2018 metode pepenilaianan tes dilakukan dengan mekanisme yang berbeda dengan menerapkan Teori Tes Modern yang dikenal dengan Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT).

Metode pepenilaianan ujian tertulis pada SBMPTN 2018 tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang ditpendapat dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat ketidak ringan dan sepelean relatif dan sensitifitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.

Metode pepenilaianan oleh Panitia Pusat dilakukan melalui 3 tahap, yang sanggup dijelaskan sebagai memberikankut:

a) Tahap I, seluruh tpendapatan akseptor SBMPTN 2018 akan diproses dengan memmemberikan skor 1 (satu) pada setiap tpendapatan yang benar, dan skor 0 (nol) untuk setiap tpendapatan yang salah atau tidak ditpendapat/kosong.

b) Tahap II, dengan memakai pendekatan Teori Response Butir (Item Response Theory) maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, diantaranya yakni tingkat ketidak ringan dan sepelean relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada pola response tpendapatan seluruh akseptor tes tahun 2018. Dengan memakai model matematika, maka akan sanggup diketahui tingkat ketidak ringan dan sepelean soal-soal yang dikategorikan relatif memperringan dan sepele, sedang, maupun tidak ringan dan sepele.

c) Tahap III, karakteristik setiap soal yang diperoleh pada Tahap II dipakai untuk menghitung Skor setiap peserta. Soal-soal yang relatif tidak ringan dan sepele akan mendapat bobot yang ludang kecepeh tinggi dibanding soal-soal yang relatif ludang kecepeh memperringan dan sepele. Tahap-tahap penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang mempunyai kompetensi di bidang pengujian, pengukuran dan pepenilaianan.

Dengan metode pepenilaianan gres ini, maka setiap akseptor yang sanggup mentpendapat jumlah SOAL yang SAMA dengan BENAR, akan sanggup memperoleh evaluasi yang SAMA atau BERBEDA tergantung pada soal mana saja yang mereka tpendapat dengan benar. Contoh: akseptor A sanggup mentpendapat dengan benar 5 soal yaitu nomor 1,5,7, 11 dan 13, sedangkan akseptor B juga sanggup mentpendapat 5 soal dengan benar yaitu nomor 1, 5, 9, 12 dan 15, kedua akseptor tersebut kemungkinan akan mendapat skor final yang berbeda alasannya butir soal yang ditpendapat dengan benar oleh akseptor A kemungkinan mempunyai tingkat ketidak ringan dan sepelean yang berbeda dengan butir soal yang dikerjakan dengan benar oleh akseptor B.

Metode pepenilaianan ini sudah usang dipakai secara meluas di negara-negara maju di Amerika dan Eropa alasannya dengan menyertakan karakteristik setiap soal dalam pepenilaianan, skor yang diperoleh akan ludang kecepeh “fair” dan sanggup membedakan kemampuan akseptor dengan ludang kecepeh baik.

Penting diiinformasikan bahwa klarifikasi metode pepenilaianan gres SBMPTN 2018 yang dimemberikankan oleh pihak-pihak lain yang beredar diberbagai media tidak seksama dan cenderung menyesatkan. Hal ini dikarena metode pepenilaianan pada SBMPTN 2018 membutuhkan persyaratan tertentu yang tidak ringan dan sepele dipenuhi, antara lain jumlah akseptor tes sekitar 800.000 orang, jumlah dan kualitas soal akan direspon secara berbeda dari 800.000 akseptor tes dan juga software model matematik yang berbeda akan memmemberikankan hasil yang berbeda.

Petunjuk pengerjaan soal yang sesuai dengan sistem pepenilaianan di atas, sudah disertakan pada setiap set soal yang diujikan.

Demikian klarifikasi resmi dari Panitia Pusat SN-PMB Perguruan Tinggi Negeri 2018 untuk sanggup diketahui oleh masyarakat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.





= Baca Juga =



Advertisement

Iklan Sidebar