'/> Undang-Undang (Uu) Nomor 14 Tahun 2005 Perihal Guru Dan Dosen

Info Populer 2022

Undang-Undang (Uu) Nomor 14 Tahun 2005 Perihal Guru Dan Dosen

Undang-Undang (Uu) Nomor 14 Tahun 2005 Perihal Guru Dan Dosen
Undang-Undang (Uu) Nomor 14 Tahun 2005 Perihal Guru Dan Dosen
 Adapun yang dimaksud Guru ialah pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik UNDANG-UNDANG (UU) NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN
Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen dikenal istilah guru, dosen, dan Guru besar atau profesor. Adapun yang dimaksud Guru ialah pendidik profesional dengan kiprah utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, mepenilaian, dan mengmemperbaiki penerima didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dosen ialah pendidik profesional dan ilmuwan dengan kiprah utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tek:nologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan dedikasi kepada masyarakat. Sedangkan Guru besar atau profesor yang selanjutnya disebut profesor ialah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi.

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, Pekerjaan sebagai Guru, dosen, dan Guru besar atau professor merupakan pekeraan profesi (profesional). Adapaun yang dimaksud profesional ialah pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan kesangat menguasaian, kesangat hebatan, atau kecakapan yang memenuhi sesuai ketentuan mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005


Kedudukan Guru dan dosen sebagai profesi ditegaskan dalam Pasal 2 dan 3 Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Dalam pasal 2 dinyatakan bahwa Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan akta pendidik. Sedangkan Pasal 3 menyatakan bahwa  Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan akta pendidik.

Berikut Hak dan Kewajiban Guru berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Hak guru dalam melakukan kiprah keprofesionalan dinyatakan dalam pasal 14 yakni: a) Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; b) Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan kiprah dan prestasi kerja; c) Memperoleh santunan dalam melakukan kiprah dan hak atas kekayaan intelektual; d) Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; e) Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran kiprah keprofesionalan; f) Memiliki kebebasan dalam memmemberikankan pepenilaianan dan ikut memilih kelulusan, penghargaan, dan/ atau terhukum kepada penerima didik sesuai dengan kaidah pendidikan, isyarat etik guru, dan peraturan perundang-- undangan; g) Memperoleh rasa kondusif clan jaminan keselarnatan dalam melakukan tugas; h) Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; i) Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kudang kecepejakan pendidikan; j) Memperoleh kesempatan untuk membuatkan dan meningkatkan kualifikasi akdingin dan damaiik dan kompetensi; dan k) Memperoleh training dan pengembangan. profesi dalam bidangnya.

Sedangkan kewajiban guru dinyatakan dalam Pasal 20 Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, yakni  dalam melakukan kiprah keprofesionalan, guru berkewajiban : a) Merencanakan pembelajaran, melakukan proses pembelajaran yang bermutu, serta mepenilaian dan mengmemperbaiki hasil pembelajaran; b) Meningkatkan dan membuatkan kualifikasi akadernik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; c) Bertindak netral dan rasional dan tidak diskriminatif atas dasar perberat sebelahan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi penerima didik dalam pembelajaran; d) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan isyarat etik guru, serta penilaian-penilaian agama dan norma dan sopan santun; dan e) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Lalu apa hak dan kewajiban dosen berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. Hak dosen diatur dalam Pasal 51 Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen, yang menyatakan bahwa  dalam melakukan kiprah keprofesionalan, dosen berhak: a) peroleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; b) mendapat promosi dan penghargaan sesuai dengan kiprah dan prestasi kerja; c) memperoleh santunan dalam melakukan kiprah dan hak atas kekayaan intelektual; d) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, kanal sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan dedikasi kepada. masyarakat; e) mempunyai kebebasan akdingin dan damaiik, mimbar akdingin dan damaiik, dan otonomi keilmuan; f) mempunyai kebebasan dalam memmemberikankan pepenilaianan dan memilih kelulusan penerima didik; dan g) mempunyai kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi profesi keilmuan.

Sedangkan kewajiban dosen diatur dalam Pasal 51 Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, yang menyatakan bahwa dalam melakukan kiprah keprofesionalan, dosen berkewajiban: a) Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan dedikasi kepada masyarakat; b) Merencanakan, melakukan proses pembelajaran, serta mepenilaian dan mengmemperbaiki hasil pembelajaran; c) Meningka.tkan dan membuatkan kualifikasi akdingin dan damaiik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; d) Bertindak netral dan rasional dan tidak diskriminatif atas dasar perberat sebelahan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi penerima didik dalam pembelajaran; e) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan isyarat etik, serta penilaian-penilaian agama dan norma dan sopan santun; dan f) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, minimal mempunyai empat kompetensi yakni Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional. Berikut ini gambar keempat kompetensi guru sesuai Undang-undang Guru dan Dosen.


Kompetensi Pedagogik berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005

Kompetensi Kepribadian berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005


Kompetensi Sosial berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005
Kompetensi Profesional berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005


Selengakpnya silahkan download Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen  ---DISINI---

Demikian isu perihal Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, biar memberi manfaat. Terima kasih.




= Baca Juga =



Advertisement

Iklan Sidebar