'/> Malam Lailatul Qadar

Info Populer 2022

Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar
Allah Ta 'ala berfirman : "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) ketika Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kau apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu ludang keringh baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 

Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar." (Al-Qadr: 1-5), Allah memmemberikantahukan bahwa Dia menurunkan Al-Qur'an pada malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh keberkahan. Allah Ta'ala berfirman : "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi." (Ad Dukhaan : 3) Dan malam itu berada di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Ta 'ala : "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an. "(Al-Baqarah: 185).

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu berkata : "Allah menurunkan Al-Qur'anul Karim keseluruhannya secara sekaligus dari Lauh Mahfudh ke Baitul'Izzah (langit pertama) pada malam Lailatul Qadar. Kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuai dengan konteks aneka macam kejadian selama 23 tahun."

Malam itu dinamakan Lailatul Qadar alasannya yakni keagungan penilaiannya dan keutamaannya di sisi Allah Ta 'ala. Juga, alasannya yakni pada ketika itu ditentukan ajal, rizki, dan lainnya selama satu tahun, sebagaimana firman Allah : "Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (Ad-Dukhaan: 4).

Kemudian, Allah berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia khususkan untuk menurunkan Al-Qur'anul Karim : "Dan tahukah kau apakah Lailatul Qadar itu?" ( Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 4/429.)

Selanjutnya Allah menjelaskan evaluasi keutamaan Lailatul Qadar dengan firman-Nya : "Lailatul Qadar itu ludang keringh baik dari pada seribu bulan." Maksudnya, memberikanbadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, membaca, dzikir dan do'a sama dengan memberikanbadah selama seribu bulan, pada bulan-bulan yang di dalamnya tidak ada Lailatul Qadar. Dan seribu bulan sama dengan 83 tahun 4 bulan.

Lalu Allah memmemberikantahukan keutamaannya yang lain, juga berkahnya yang melimpah dengan banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk Jibril 'alaihis salam. Mereka turun dengan membawa tiruana perkara, kebaikan maupun keburukan yang merupakan ketentuan dan takdir Allah. Mereka turun dengan perintah dari Allah. 

Selanjutnya, Allah menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firman-Nya : "Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar" (Al-Qadar: 5) Maksudnya, malam itu yakni malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak sedikit pun ada kejelekan di  dalamnya,  sampai  terbit  fajar.  Di  malam  itu,  para malaikat -termasuk malaikat Jibril- mengucapkan salam kepada orang-orang memberikanman.

Dalam hadits shahih Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan keutamaan melaksanakan qiyamul lail di malam tersebut. Beliau bersabda: "Barangsiapa melaksanakan shalat malam pada ketika Lailatul Qadar alasannya yakni kepercayaan dan mengharap pahala Allah, pasti diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Hadits Muttafaq 'Alaih)

Tentang waktunya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. " (HR. Al-Bukhari, Muslim dan lainnya). Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.


Malam Lailatul Qadar Pada (Bilangan) Ganjil
Dari Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan


Adapun qiyamul lail di dalamnya yaitu menghidupkan malam tersebut dengan tahajud, shalat, membaca Al-Qur'anul Karim, dzikir, do'a, istighfar dan taubat kepada Allah Ta 'ala.

Aisyah radhiallahu 'anha berkata, saya bertanya : "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu kalau saya mengetahui lailatul Qadar, apa yang harus saya ucapkan di dalamnya?" Beliau mentasumsi, katakanlah : "Ya Allah, tolong-menolong Engkau Maha Pengampun, Engkau menyayangi Pengampunan maka ampunilah aku." (HR. At-Tirmidzi, -- hadits hasan shahih).

Pelajaran dari surat Al-Qadr :
1.   Keutamaan Al-Qur'anul Karim serta ketinggian penilaiannya, dan bahwa ia diturunkan pada ketika Lailatul Qadar.
2.   Keutamaan dan keagungan Lailatul Qadar, dan bahwa ia menyamai seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar di dalamnya.
3.  Anjuran untuk mengisi kesempatan-kesempatan baik menyerupai malam yang mulia ini dengan aneka macam amal shalih.

Jika Anda telah mengetahui keutamaan-keutamaan malam yang agung ini, dan ia terbatas pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan maka seyogyanya Anda bersemangat dan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari malam-malam tersebut, dengan shalat, dzikir, do'a, taubat dan istighfar. Mudah-memperringan dan sepelean dengan demikian Anda mendapat Lailatul Qadar, sehingga Anda berbahagia dengan kebahagiaan yang infinit yang tiada penderitaan lagi setelahnya Di malam-malam tersebut, hendaknya Anda berdo'a dengan do'a-do'a bagi kebaikan dunia-akhirat, di antaranya :

1.      "Ya Allah, perbaikilah untukku agamaku yang merupakan penjaga urusanku, dan perbaikilah untukku duniaku yang di dalamnya yakni kehidupanku, dan perbaikilah untukku akhiratku yang kepadanya saya kembali, dan jadikanlah kehidupan (ini) menambah untukku dalam setiap kebaikan, dan kematian menghentikanku dari setiap kejahatan. Ya Allah bebaskanlah saya dari (siksa) api Neraka, dan lapangkanlah untukku rizki yang halal, dan palingkanlah daripadaku kefasikan jin dan manusia, wahai Dzat Yang Hidup dan terus menerus mengurus (makhluk-Nya)"

2.      "Wahai Tuhan kami, memberikankanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di darul abadi dan jagalah kami dari siksa Neraka. Wahai Dzat Yang Hidup lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), wahai Dzat Yang Memiliki Keagungan dan Kemulyaan."

3.      "Ya Allah, tolong-menolong saya memohon hal-hal yang menjadikan (turunnya) rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, keteguhan dalam kebenaran dan mendapat segala kebaiikan, selamat dari segala dosa, kemenangan dengan (mendapat) Surga serta selamat dari Neraka. Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan terus menerus mengurusi makhluk-Nya, Wahai Dzat yang mempunyai Keagungan dan Kemuliaan. "

4.      "Ya Allah, saya memohon kepada-Mu pintu-pintu kebajikan, kesudahan (hidup) dengannya serta segala yang menghimpunnya, secara lahir-batin, di awal maupun di akhirnya, secara terang-terangan maupun rahasia. Ya Allah, kasihilah keterasinganku di dunia dan kasihilah kengerianku di dalam kubur serta kasihilah berdiriku di  hadapanmu kelak di akhirat. Wahai Dzat Yang Mahahidup, yang mempunyai Keagungan dan Kemuliaan. "

5.      "Ya Allah, tolong-menolong saya memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, 'afaaf (pemeliharaan dari segala yang tidak baik) serta kecukupan."

6.      "Ya Allah, tolong-menolong Engkau Maha Pengampun, menyayangi pengampunan maka ampunilah aku. "

7.      "Ya Allah, saya mengharap rahmat-Mu maka janganlah Engkau pikulkan (bebanku) kepada diriku sendiri meski hanya sekejap mata, dan perbaikilah keadaanku seluruhnya, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. "

8.      "Ya Allah, jadikanlah kebaikan sebagai tamat dari tiruana urusan kami, dan selamatkanlah kami dari kehinaan dunia dan siksa akhirat."

9.      "Ya Tuhan kami, terimalah (permohonan) kami, tolong-menolong Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, wahai Dzat Yang Maha Hidup, yang mempunyai keagungan dan kemuliaan."

Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, segenap keluarga dan para sahabatnya. 


Keistimewaan Malam Lailatul Qadar 


Berikut ini Keistimewaan Malam Lailatul Qadar 

1. Lailatul Qadar yakni waktu diturunkannya Al Qur’an

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah memperlihatkan keistimewaan Lailatul Qadar.

2. Lailatul Qadar ludang keringh baik dari 1000 bulan
Allah Ta’ala berfirman,



لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu ludang keringh baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3). An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar ludang keringh baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341). Mujahid, Qotadah dan ulama lainnya beropini bahwa yang dimaksud dengan ludang keringh baik dari seribu bulan yakni shalat dan amalan pada lailatul qadar ludang keringh baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.

3. Lailatul Qadar yakni malam yang penuh keberkahan.

Allah Ta’ala berfirman,



إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan tolong-menolong Kami-lah yang memmemberikan peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3). Malam penuh berkah ini yakni malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah memperlihatkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.

4. Malaikat dan juga Ar Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.

Keistimewaan Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,



تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)

Banyak malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar alasannya yakni banyaknya barokah (berkah) pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menunjukan turunnya berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun kadab ada yang membacakan Al Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir -yaitu majelis ilmu-. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada penuntut ilmu alasannya yakni malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)

Malaikat Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat alasannya yakni memperlihatkan kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.

5. Lailatul Qadar disifati dengan ‘salaam’

Yang dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,


سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر

“Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5) yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak sanggup berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat buruk atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407). Juga sanggup berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari eksekusi dan siksa alasannya yakni mereka melaksanakan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal ini memperlihatkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.

6. Lailatul Qadar yakni malam dicatatnya takdir tahunan

Allah Ta’ala berfirman,



فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat kematian dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga tamat dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.

Namun perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah­ dalam Syarh Muslim (8: 57)– bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja diberlalu dan silami oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, kemudian ia akan melaksanakan kiprah yang diperintahkan untuknya.

7. Dosa setiap orang yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda,




مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar alasannya yakni kepercayaan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah kemudian akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)

Ibnu Hajar Al Asqolani menyampaikan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) yakni membenarkan kesepakatan Allah yaitu pahala yang dimemberikankan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ berarti mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan alasannya yakni mengharap lainnya yaitu misalnya berbuat riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)


Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar 

Allah SWT merahasiakan kapan turunnya malam Lailatul Qadar itu. Biasanya, berdasarkan keterangan ulama Malam Lailatul Qadar turun pada malam ganjil di tamat Ramadhan. Namun, Ada keterangan ciri-ciri yang sanggup dirasakan ketika malam Lailatul Qadar turun. "Dari keterangan Imam Gazali, para ulama menyampaikan ketika itu (malam Lailatul Qadar) cuacanya sangat menenangkan dan menciptakan nyaman, anginnya sepoi tak besar tak kecil. Pada malam itu juga seseorang yang mencicipi malam Lailatul Qadar itu hatinya dimemberikankan ketenangan, kenyamanan mabengala mereka merasa akrab dengan Allah SWT," ujarnya. 

Terdapat lima tanda orang yang mendapat malam Lailatul Qadar. Apa saja itu? Berikut ulasannya. 

1. Melihat benda dan makhluk di bumi bersujud kepada Allah SWT 

Tanda pertama bagi orang yang mendapat Lailatul Qadar adalah ia akan melihat tiruana benda dan makhluk yang ada di muka bumi bersujud kepada Allah SWT.  Sehingga pada malam tersebut, tumbuh-tumbuhan, fauna, insan dan bangsa jin akan bersujud kepada Allah SWT.  Begitu pula benda-benda mati. 

2. Melihat tiruananya terang benderang meskipun di tengah malam 

Tanda kedua bagi orang yang mendapat Lailatul Qadar adalah ia akan melihat tiruana dengan terang benderang meski dalam kegelapan malam.  Sehingga pada malam tersebut tiruana akan terlihat terang benderang seperti disinari oleh bulan purnama, berbeda dengan malam biasanya. 

3. Mendengar salam malaikat dan tutur katanya 

Bagi orang yang mendapat Lailatul Qadar, pada malam tersebut ia akan mendengar salam dari malaikat dan tutur katanya.  Ia akan mendengar bunyi tanpa rupa dan para malaikat tersebut sedang membicarakan orang-orang yang mendapat berkah dan pahala malam Lailatul Qadar atau membicarakan hal lainnya. 

4. Segala doanya dikabulkan Allah SWT 

Bagi orang yang mendapat Lailatul Qadar, segala doa yang diucapkannya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Sebuah sumber menyampaikan bahwa doa orang yang mendapat Lailatul Qadar akan terkabul untuk 11 bulan selanjutnya, atau cepat atau lambat doa yang diucapkan akan dikabulkan oleh Allah Ta'ala. 

5. Tidak diisyaratkan melihat apa-apa 

Selain gejala yang telah disebutkan sebelumnya, orang yang mendapat Lailatul Qadar juga ada yang tidak melihat sedikitpun arahan akan kedatangan malam Lailatul QadarSehingga ia akan melihat tiruananya menyerupai biasanya baik suasana alam ataupun hal lainnya. Dalam sebuah riwayat dari Aisyah RA disebutkan bahwa, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan, meludang keringhi kesungguhan dia di waktu yang lainnya." (HR. Muslim). 

Kemudian Aisyah RA juga berkata bahwa, "Apabila Rasulullah SAW memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, dia mengencangkan sarungnya untuk menjauhi para istri dari berjima', menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari & Muslim) . Sehingga sudah seharusnya bila kita mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW di 10 malam terakhir Ramadan. Semoga kita sanggup menjadi ludang keringh akrab dengan Allah SWT dan sanggup mendapat berkah malam Lailatul Qadar

Ada keterangan lain yang mengungkapkan bahwa tanda­tanda datangnya Lailatul Qadar. Bila kita mencicipi keempat hal dibawah ini, maka kemungkinan besar Lailatul Qadar telah kita jumpai. Keempat tanda dan ciri tersebut antara lain: 1. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, teduh, menyerupai tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Subuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah­olah menyerupai ember hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) 2. Keesokan hari malam Lailatul Qadar, sinar matahari tampak cerah namun teduh. 3. Di malam Lailatul Qadar, udara tidaklah dingin, tidak berawan, tidak kepanasan, dan tidak ada badai. 4. Malaikat akan menurunkan ketenangan sehingga insan sanggup mencicipi ketenangan tersebut dan mencicipi kelezatan dalam memberikanbadah, yang tidak didapatkan pada hari­hari yang lain. Wallahu’alam



= Baca Juga =






Advertisement

Iklan Sidebar